Membaca Langkah Politik Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Sompie di Golkar 2024

banner 120x600
banner 550x60

Manado,Portal24.id – Dalam pandangan realisme politik, ukuran bagi kebenaran politik adalah keunggulan. Inilah yang pertama dan terutama bila menyelisik langkah politik Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Sompie lewat Partai Golkar dalam kiprahnya menuju Senayan 2024.

Itu sebabnya saya pun mafhum ketika ia melangkah ke panggung politik. Karena dalam pandangan saya, Dr. Ronny Frangky Sompie, memiliki apa yang disebut sebagai kesadaran akan kebenaran realisme politik itu.

banner 325x300

Di satu sisi, ia memiliki idealisme, polarity, bahkan elektability yang kemudian dipertarungkan dalam ruang-ruang politik. Di sisi lain, Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya dapat dikategorikan sebagai parpol paling stabil staminanya dalam menghadapi Pemilu 2024

Sementara di Dapil Sulawesi Utara bahkan di Indonesia, sosok Ronny Sompie dikenal sebagai tokoh Polri yang pernah duduk diberbagai jabatan strategis, antaranya di bidang reserse, Kapolda Bali, bahkan Kadiv Humas Mabes Polri. Di birokrasi pemerintahan, ia dipercayakan sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Dengan sederet rekam jejak itu, membaca kiprah tokoh Minahasa fenomenal ini, telisikannya harus dimulai dari ungkapan bahwa bukan tanpa alasan bila Presiden RI Joko Windodo menganugerahi Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Frangky Sompie, S.H., M.H., Bintang Jasa Utama pada 13 Agustus 2019.

Di dunia birokrasi pemerintahan, anugerah semacam itu hanya datang oleh karena prestasi, keunggulan dan pengabdian yang teguh dalam karir. Dan Partai Golkar sudah pasti punya bacaan terhadap track record figur Anak Minahasa Utara ini.

Setidaknya ada dua faktor utama yang dimiliki Ronny Sompie sehingga mempengaruhi kepercayaan diri Golkar Sulut mengusung dia dalam Bacaleg DPR RI. Pertama, popularitasnya yang tinggi dan kedekatan dengan masyarakat (public engagement). Kedua, rekam kerja positif atau reputasi yang sangat diketahui masyarakat yang menjadi modal bagi terbangun preferensi pemilih.

Hal terpenting lainnya yang tak boleh diabai dalam perkembangan politik modern yaitu adanya paradigma shift (pergeseran cara pikir) di mana parpol lebih mementingkan kemenangan, maka figur Ronny Sompie bagi Golkar dapat dipandang sebagai mesin yang bisa mengkonversi popularitas dan reputasinya menjadi suara.

Kondisi itu kian menguntungkan bila dikaitkan dengan lanskap politik 2024 yang menurut cermatan para pengamat, Golkar menjadi satu-satunya partai yang paling stabil dan seksi dalam menghadapi Pemilu legislatif bahkan Pilkada dan Pilpres.

Dalam Pilkada 2020 lalu, dari data yang ada disebutkan di Indonesia hampir 60 persen kader Golkar memenangkan pilkada. Hal ini sudah pasti menjadi modal untuk bisa ditransformasikan di Pemilu 2024.

Sementara dibanding partai lain yang relatif baru, Golkar bisa disebut sebagai satu-satunya partai yang berusia lebih dari 50 tahun, atau sejak 1971 telah mendominasi serentetan Pemilu di Indonesia dengan kemenangan besar.

Di Sulawesi Utara sendiri meski telah memasuki masa Reformasi, pada Pemilu 1999 Partai Golkar masih meraup 519.302 suara atau 44,22 persen dan tetap berada di posisi teratas. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyusul di tempat kedua dengan perolehan suara 333.960 suara atau 28,35 persen.

Pada Pemilu 2004, Golkar masih juga memenangkan panggung politik Sulawesi Utara dengan perolehan suara 32,32 persen. Disusul oleh PDI-P dengan 16,23 persen suara, Partai Damai Sejahtera (PDS) 14,82 persen, dan Partai Demokrat 14,34 persen suara.

Baru pada Pemilu 2014, PDI-P berhasil menggeser posisi Golkar dengan perolehan 449.659 suara (31,7 persen), sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan perolehan 217.267 suara (15,3 persen). Disusul Demokrat di posisi ketiga dengan perolehan 163.843 suara (11,5 persen).

Pada Pemilu 2019, PDI-P kembali memenangkan panggung politik Sulawesi Utara sekaligus meningkatkan perolehan suaranya. PDI-P berhasil meraup 564.703 suara (38,17 persen). Kemenangan PDIP disusul oleh Nasdem dengan perolehan 248.666 suara (16,8 persen), Golkar dengan perolehan 236.697 suara (15,9 persen).

Dari paparan data di atas, tergambar betapa kokohnya eksistensi partai berwana kuning itu dalam jagat politik Indonesia. Dan di situlah terbaca bagaimana lingkait yang urgensif antara kepentingan partai dan kepentingan figur saat mencalonkan diri menuju Pileg 2024.

Bagi tokoh Polri, birokrat sekaligus intelektual sekelas Dr. Ronny Frangky Sompie, S.H., M.H., eksistensi suatu partai merupakan poin strategis dalam melangkah ke panggung politik.

“Saya memilih Partai Golkar, karena beringin adalah kubu politik yang besar,” kata Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Frangky Sompie, S.H., M.H.

Bahkan menurutnya Golkar sudah memiliki jaringan pengurus sampai ketingkat kecamatan, kelurahan dan desa. Golkar memiliki pengalaman yang cukup panjang.

“Jadi saya bisa belajar banyak dari para politisi partai ini bagaimana bisa menjadi seorang politisi yang mampu membawa dan memperjuangkan hak serta kepentingan masyarakat di dalam pelaksanaan tugas perumusan dan pengambilan keputusan politik,” sambungnya saat diwawancarai sejumlah wartawan di Manado belum lama ini.

Menangkap senarai pernyataannya di atas, saya jadi ingat ungkapan Niccolo Machiavelli, terkait roh moralitas politik, yaitu seorang politisi adalah seseorang yang konsisten dan pantang menyerah menjalankan nilai-nilai intrinsik ideologi partai yang dipegangnya dalam pengambilan keputusan politik yang selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.

Karena di sanalah, harga diri politisi diuji. Di sanalah, karakter politisi diasah. Dan dalam pandangan Dr. Ronny Sompie, Partai Golkar dalam jejak sejarahnya adalah partai yang paling konsisten melakukan itu dalam membangun Indonesia dari waktu ke waktu.

banner 325x300
Penulis: Jiv
banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *