PORTAL24.ID, SULUT – Politik tanah air gempar dengan pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi orang nomor satu di tubuh partai Golongan Karya (Golkar), jadi penyulut. Beragam spekulasi dan opini publik seliweran terkait pengunduran diri ‘sang ketum’ atau ketua umum.
Salah satunya menyangkut soliditas Golkar utamanya jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, bulan November mendatang. Sikap berani Airlangga itu dinilai bakal mempengaruhi eksistensi para ‘jagoan’ Golkar yang akan bertarung di arena pesta demokrasi.
Di Sulawesi Utara (Sulut) petinggi Golkar menyatakan bahwa pengunduran diri Airlangga, tidak akan mempengaruhi soliditas kader. Militan beringin di jazirah Utara Selebes, tetap kompak.
Hal itu diakui Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulut, Rasky Mokodompit.
Dia memastikan dengan mundurnya Ketum DPP Airlangga Hartato, membuat Golkar Sulut tetap solid di bawah kepemimpinan Ketua Christiani Eugenia Paruntu (CEP).
Kemudian, dengan mundurnya Airlangga tak akan mengubah konstelasi Calon Gubernur Elly Engelbert Lasut (E2L) bersama Calon Wakil Gubernur Michaela Elsiana Paruntu (MEP). Mereka sudah ditetapkan. Begitu pun calon kepala daerah di tingkat Kabupaten dan Kota yang kini dalam tahap survei. ” Kebetulan calon kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota sudah ada, nanti satu atau dua hari nanti akan kita umumkan,” tutur Rasky yang juga Wakil Ketua DPRD Sulut, Senin (12/08) di ruang kerjanya.
Rasky kembali menegaskan, mundurnya Airlangga sama skali tidak merubah konstelasi yang sudah ada. “Golkar Sulut tetap solid di bawah kepemimpinan Ketua DPD Christiani Eugenia Paruntu,” ungkapnya.