
MANADO–Praktik ancam-mengancam di lingkungan pemerintah pasca pilkada, tidak akan ditoleransi. Hal ini ditegaskan Gubernur Sulut Mayjen (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK) saat apel perdana di Kantor Gubernur Sulut, Rabu (05/03/2024).
“Saya dengardi kabupaten/kota yang pro kanan atau pro kiri akan dicopot. Kalau seperti ini, tidak akan ada habisnya. Pilkada sudah selesai, sekarang waktunya bersatu!” tegasnya.
Ia juga meminta Sekprov serta seluruh kepala daerah di Sulut, untuk memastikan harmoni di lingkungan kerja.
“Saya minta di kabupaten/kota jangan ada dendam. Negara kita mau jadi apa kalau kita sibuk balas dendam?” tekannya.
Lanjut YSK, musim politik telah usai. Sehingga seluruh aparatur pemerintah untuk beralih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat. Harus memberikan yang terbaik untuk rakyat.
“Kita semua manusia beragama, harusnya mengimani bahwa dendam tidak baik. Saya bukan pendendam, tapi saya pengingat,” pesannya.
Ditambahkan, Pemprov Sulut dibawa komandonya mengutamakan kolaborasi, bukan konflik internal. Sehingga semua pihak harus bersatu dan bersama-sama membangun Sulut.
“Kepala daerah, pejabat, ASN dan PPPK harus saling merangkul. Hanya dengan solidaritas, kita bisa mewujudkan pemerintahan efektif untuk masyarakat,” tutup YSK.(ian)
Tinggalkan Balasan