Manado, portal24.id Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Sulut Gorontalo (BSG) yang digelar pada Rabu sore, 9 April 2025, menetapkan jajaran Komisaris baru untuk masa bakti mendatang.

Rapat berlangsung di ballroom lantai sembilan Kantor Pusat BSG, dan dipimpin oleh Gubernur Sulawesi Utara selaku Pemegang Saham Pengendali, Yulius Selvanus, serta Direktur Utama PT Mega Corpora, Ardhayadi, usai sesi istirahat, sholat, dan makan (ishoma).

Keputusan paling menonjol dalam rapat tersebut adalah penunjukan Ramoy Markus Luntungan (RML) sebagai Komisaris Utama, menggantikan Edwin Silangen.

RML dikenal luas sebagai mantan Bupati Minahasa Selatan dan pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulut pada 2010. Ia juga merupakan Ketua Tim Pemenangan pasangan Yulius Selvanus – J. Victor Mailangkay (YSK-Victory) pada Pilgub Sulut 2024, serta aktif berkiprah di Partai Gerindra.

Selain RML, empat dari lima posisi komisaris kini diisi wajah baru, sebagian besar berasal dari lingkaran dekat YS-Victory. Berikut nama-nama komisaris yang ditetapkan:

  1. Jacklyn Koloay
    Politisi asal Minahasa Selatan, mantan Ketua Partai Perindo Sulut, dan putri tokoh koperasi Sulut, almarhum Inyo Koloay. Jacklyn juga ipar dari Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke H. Langie. Ia turut berperan dalam tim pemenangan YS-Victory pada Pilgub lalu.

  2. Sam Sachrul Mamonto
    Mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur dan eks anggota Komite Direksi BSG periode 2016–2021. Meski gagal kembali terpilih dalam Pilkada Boltim, kedekatannya dengan Yulius Selvanus mengantarkannya kembali ke jajaran strategis BSG.

  3. Djafar Alkatiri
    Politisi senior yang pernah duduk di DPRD Manado, DPRD Sulut, dan DPD RI periode 2019–2024. Ia disebut sebagai figur kunci dalam meraih dukungan pemilih Muslim bagi pasangan YS-Victory.

Sementara itu, satu nama lama tetap dipertahankan. Max Kembuan kembali dipercaya sebagai Komisaris untuk periode ketiga. Ia merupakan representasi dari PT Mega Corpora, pemegang saham pengendali BSG, yang juga menjadi induk dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) BSG sejak 12 Juli 2024.

Penetapan jajaran baru ini menandai arah baru bagi BSG. Kehadiran figur-figur berlatar belakang politik dan birokrasi diharapkan dapat memperkuat jaringan institusi, serta mendorong pertumbuhan dan ekspansi bisnis BSG di kawasan timur Indonesia.