Bitung – Portal24.id – Emosi Oma Rosinta HMB (67) bersama keluarga tidak tertahan lagi ketika mendatangi lahannya yang sudah dikuasai PT Meares Soputan Mining (MSM).
Bahkan, ketika Oma Rosinta bersama keluarga dan Kuasa Hukum Fahmi Awulle and Partner mendatangi lahan milik dari Oma Rosinta, Kamis (22/4/2021), terpantau PT MSM diduga sengaja memagari akses jalan menuju lahan milik Oma Rosinta dengan menggunakan pagar berlapis dari bambu dan besih serta kawat.
Bukan hanya itu, dibalik pagar berlapis yang dibangun oleh MSM, terpantau sudah ada puluhan anggota Polri dari Polda Sulut lengkap dengan senjata laras panjang seperti di medan perang, serta beberapa Security dari MSM.
Sempat terjadi argumen antara Kuasa Hukum Fahmi Awulle dengan Anggota Polisi yang berjaga di balik pagar berlapis tersebut.
“Kami datang dengan baik-baik, untuk bertemu pihak MSM untuk menanyai Atas dasar apa, mereka beroperasi mengeruk isi lahan ibu Rosintha. Jadi saya mohon pagar ini dibuka,” teriak Fahmi kepada Security dan Anggota Polisi yang berjaga dibalik pagar berlapis.
Oma Rosinta dan anaknya Keke saat membuka bambu yang dibuat pagar oleh PT MSM. Kamis (22/4/2021). (foto/wzg)
Sayangnya, karena kedatangan dan permintaan dari keluarga Oma Rosinta serta Kuasa Hukum tidak digubris, sehingga beberapa saat kemudian, pemilik lahan yakni Om Rosinta dan anaknya Keke bersama Keluarga menarik pagar yang baru dibuat.
Setelah itu, Tim Kuasa Hukum dan Keluarga Oma Rosinta masuk ke lahan mereka yang sudah dikuasasi MSM untuk meminta keterangan MSM.
Keluarga membongkar pagar yang baru dibuat PT MSM, Kamis (22/4/2021). (foto/wzg)
Namun, di lokasi tersebut ternyata hanya ada kepala Security bernama Johnny Tumonggor alias Jontor.
Diskusi antara Keluarga Oma Rosinta dan Kuasa Hukum Fahmi and Rartner serta Kepala Security sempat berlangsung tidak lama.
Ketua Tim Kuasa Hukum Fahmi Awulle saat di lokasi lahan klien yakni oma Rosinta, Kamis (22/4/2021). (foto/wzg)
“Kami sudah berusaha mediasi dengan MSM melalui telpon, dan jawaban Pak Yusak, esok (Jumat-red), tim hukum dan klien kami akan ketemu di kantor MSM,” jelas Fahmi.
Lanjutnya, perjuangan mereka adalah MSM harus angkat kaki dari lokasi lahan ibu Rosinta.
“MSM juga harus membayar ganti rugi, karena mengeruk tanah berisi cadangan emas, lalu merusak lahan ibu Rosinta,” tegas Fahmi.
Ketua Tim Kuasa Hukum Fahmi Awulle bersama tim Pengacaranya memperingatkan MSM agar tidak semena-mena dan meremehkan perjuangan tim hukum dan pemilik lahan.
“Apapun alasannya, kami akan tempuh habis-habisan. Karena ini menyangkut hak dan keadilan rakyat kecil. MSM bukan siapa-siapa di atas lahan ibu Rosintha,” teriak Fahmi yang diikuti gemuruh dukungan warga yang ikut ke lokasi.
Anggota Polda Sulut yang melakukan penjagaan di PT MSM, Kamis (22/4/2021). (foto/wzg)
Fahmi juga menyayangkan tindakan MSM yang berlebihan, melibatkan aparat kepolisian di lapangan.
“Jangan adukan Polisi dengan Masyarakat, karena mereka adalah Polisi Masyarakat bukan Polisi Perusahan,” tegas Fahmi.
Diketahui, Oma Rosinta adalah pemilik lahan sesungguhnya, dengan bukti Sertifikat Hak Milik (SHM) asli Nomor 204/Desa Pinasungkulan, Bitung.
Oma Rosinta sudah memiliki dan menguasai tanah itu sejak 2004 silam.
Sementara MSM, disebut membeli tanah itu di bawah tangan dengan modal surat ukur, bukan SHM asli yang dikeluarkan BPN Bitung.
Editor: Jufry Mantak