Berkomitmen Brantas Korupsi, Kapold Sulut : Saya dan Keluarga Besar Saya Cinta GMIM

 

 

 

Manado, Portal24.id – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara (Sulut) Irjenpol. Dr. Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H., seriusi dugaan kasus korupsi di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).

Sebelumnya telah ramai diberitakan oleh sejumlah Media sehinga jadi perbincangan masyarakat terkait penyidikan yang dilakukan oleh tindak pidana korupsi (Tipidkor), direktorat kriminal khusus (Dirkrimsus) Polda Sulut, kepada sejumlah kepala dinas Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, yang terkait dengan dana hibah pemprov Sulut ke Sinode GMIM senilai 16 Miliar.

Menangapi hal tersebut, Kapolda Sulut Irjenpol Dr. Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H., memberikan pernyataan kepada sejumlah awak media.

“Saya ini cinta GMIM dan keluarga besar saya cinta GMIM, dan diprakarsai oleh kakak saya Joppy Langie, sudah menunjukan bagaimana kecintaan kita kepada GMIM,” beber Jendral yang terkenal dengan ketegasannya. Selasa (29/10/24).

Diketahui Keluarga Besar Langi – Pesik (Keluarga Kapolda Sulut), pada 17 September 2022, telah meresmikan dan menthabiskan serta menyerahkan sebidang tanah GMIM El Roi Pakuweru, Kecamatan Tengga, Kabupaten Minahasa Selatan, kepada Ketua Sinode GMIM Pdt. Dr. Hein Arina, yang juga menghtabiskan Gereja GMIM El Roi Pakuweru.

“Keluarga besar saya sudah membangun Greja, bukan cuma memberikan tanah, bangunan, bahkan serta fasilitas di dalamnya. Dan saya ingin menjaga GMIM, saya ingin membersihkan dari oknum-oknum yang skarang ini ada laporan yang terkait dengan adanya dugaan penyalahgunaan keuangan,” tegasnya.

Dan lebih lanjut dirinya menjelaskan terkait pemeriksaan yang dilakukan Polda Sulut, tentang adanya dugaan penyalahgunaan dana hibah tersebut, dirinya mengatakan semua masi berstatus diduga, karena ada yang melapor.

“Sehingga saya sampaikan kepada masyarakat, mari kita sama-sama bersihkan dari oknum-oknum ini. Supaya Marwah GMIM ini menjadi lebih baik dan terjaga. Saya cinta GMIM, keluarga saya banyak yang Pdt, ibu saya termasuk pelsus, dari muda sampai beliau meninggal. Ini bukan masalah organisasinya, tapi oknum-oknum yang kita harus bersihkan. Jadi saya menghimbau kepada jemaat GMIM, ini bukan tentang masala organisasi. Ini adalah oknum yang diduga. Karna polri dalam hal ini Polda Sulut bekerja berdasarkan Undang-undang, bukan berdasarkan hal lain. Apabila ada laporan dari masyarakat kita harus proses, dan ini sedang berproses. Saya minta juga kalau ada informasi-informasi yang terkait dalam penanganan kasus korupsi, tolong infokan kepada saya. Saya akan lakukan ini sesuai dengan program bapak presiden Asta Cita,” jelasnya.

 

“Sekali lagi, saya cinta GMIM. Saya dan keluarga besar saya suda menunjukkan bagaimana cintanya kepada GMIM. Bukan saya berlebihan, masyarakat banyak sudah tau. Mari kita save GMIM. Kita jaga supaya akan lebih baik. Dan oknum-oknum ini, apabila mereka terbukti, akan kita proses. Kalau mereka tidak ada salah, kenapa Meraka harus takut. Jangan perna ada yang mengprovokasi, kalau ada provokasi, saya akan proses. Tolong saya minta kepada seluruh jemaat GMIM mari kita bersatu pada untuk menjadikan GMIM lebih baik, dan tidak ada penyalahgunaan keuangan dan korupsi didalamnya. Jika ada oknum-oknum seperti itu nanti saya akan lakukan proses hukum. Apabila terbukti. ini Masi berproses dan ini ada dugaan, ada praduga,” pungkasnya.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *