Minahasa – Portal24.id – Respons cepat dari Komunitas Sendangan Peduli (KSP), dengan adanya informasi bahwa di Desa mereka ada anak yatim piatu yang tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah.
Sabtu (23/5/2020) malam, KSP langsung menyerahkan bantuan sosial (Bansos) kepada anak yatim piatu tersebut yakni Rino Tumetel, warga Desa Sendangan, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kepada wartawan media ini, penggiat Komunitas Sendangan Peduli (KSP) Elrich Sakul mengatakan, sangat miris jika seorang anak yatim piatu tidak diakomodir oleh pemerintah, khusunya Desa Sendangan dalam bantuan BST dan BLT.
“Padahal di pandemi Covid-19 ini, selain keluarga miskin anak yatim piatu seperti Rino Tumetel harus diperhatikan oleh Pemerintah Desa,” tegasnya.
Lanjutnya, bantuan sosial ini merupakan rasa solidaritas dari semua warga Desa Sendangan yang ada di luar Daerah dan yang bermukim di Desa, karena melihat keadaan anak yatim piatu ini.
“Ini merupakan pembelajaran untuk Pemerintah Desa Sendangan, agar dalam pendataan pemberian bansos harus melakukan verifikasi yang benar, jangan sampai kecolongan seperti ini,” sesalnya.
Dikatakan Sakul, isu anak yatim piatu ini sudah viral di medsos. Siapa yang rugi?
“Masyarakat atau pemerintah dengan amburadulnya data bansos,” ucapnya.
Diketahui, bantuan sosial (bansos) yang diberikan KSP kepada Rino Tumetel yakni, satu sak bras 60 kg, minyak 2kg, gula pasir 2kg, supermi setenga dus, susu dancouw satu dus, sabun mandi, sabun cuci, sabun cucipiring dan uang tunai.
Sementara itu Rino Tumetel sendiri, sangat berterima kasih atas bantuan sosial yang diberikan oleh Komunitas Sendangan Peduli (KSP).
“Tuhan tidak tutup mata, Tuhan pasti membalas akan kebaikan buat masyarakat yang sudah membantu saya,” katanya.
Tumetel juga mengatakan, dia tidak dapat membalas kebaikan dari KSP yang sudah membantunya.
“Saya hanya bisa berdoa, biar Tuhan yang membalas kebaikan dari KSP,” ujarnya. (wzg)