Minut, Portal24.id – Masalah terbatasnya alokasi pupuk bersubsidi di Sulawesi Utara (Sulut) suda beberapa tahun terakhir dirasakan para petani. Dengan susahnya mendapatkan pupuk banyak petani yang mengalami kerugian dan takut bertani lagi.
Irjen. Pol. (Purn) Dr. Ronny Franky Sompie, putra asli tonsea yang bertemu langsung dengan sejumlah warga Petani yang ada di Desa Lembean, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Selasa (18/07/23).
Setelah terus menerus menjadi perbincangan publik menyusul kedekatan jenderal bintang dua ini dengan rakyat kecil. Mantan Kadiv Humas Mabes Polri yang dikenal low profil ini tak sungkan menyapa sekaligus berbincang dengan warga ketika berkunjung ke pelosok-pelosok daerah di Bumi Nyiur melambai.
Ronny mengatakan, ada beberapa hal penting yang menjadi “curhatan” warga Lembean, mulai dari masalah ketenagakerjaan bagi generasi mudah hingga kendala untuk mendapatkan pupuk bersubsidi khususnya bagi petani pepaya.
“Para petani yang tergabung dalam kelompok tani Lembean berharap ada solusi yang diupayakan bagi mereka,” beber mantan Dirgen Imigrasi KEMENKUMHAM RI.
Untuk itu, dinilai perlu dilakukan evaluasi dari dinas terkait baik masalah birokrasi maupun persyaratan bagi petani untuk memperoleh pupuk bersubsidi.
“Jangan sampai persyaratan yang dibuat menjadi celah terjadi penyimpangan pendistribusian pupuk bersubsidi sehingga dapat merugikan petani sebagai sasaran perhatian pemerintah terutama Kementerian Pertanian,” tambah mantan Kapolda Bali.
Di sisi lain, perlu adanya pengawasan dari dinas terkait terutama dari perangkat desa di bawah hukum tua soal bantuan peralatan untuk mendukung pertanian rakyat di Lembean.
Namun demikian, ada pula hal baik yang dapat dipetik dari pertemuan singkat tersebut, yaitu metode budidaya tanaman pepaya secara holtikultura.
“Itulah alasan warga lembean saat ini sedang giat menggelorakan gerakan menanam pepaya,” ujar Sompie yang diketahui sebagai Bacaleg DPR-RI Dapil Sulut dari Partai Golkar.
Bahkan hebatnya lagi, para petani sudah secara mandiri bisa memperolah bibit pepaya berdasarkan pengalaman dan penemuan sendiri.
Meski demikian, para petani berharap harga pasar buah pepaya tidak anjlok saat panen raya agar petani lembean berpeluang meraup penghasilan demi meningkatkan kesejahteraan hidup.
“Diperkirakan pada bulan desember 2023, ada sekitar 14.000pohon pepaya siap panen raya di desa Lembean,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bagi pembeli baik penjual buah, pengusaha katering, restoran hingga hotel bahwa stok bua pepaya akan tersedia melimpa pada akhir tahun 2023 karena bersamaan dengan panen raya.
Tinggalkan Balasan