Manado, PORTAL24.ID-Subdit 1 Tipiter Bareskrim Polri baru-baru ini menghentikan operasional pertambangan PT BLJ. Tim Mabes Polri menurunkan sebanyak 14 personel dikomandani Kombes Pol Nunung Syaifudin, turun langsung ke lokasi perusahaan pertambangan yang selama ini mengelola emas di Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra), Selasa 2 Agustus 2022.
Informasi yang diperoleh, penyidik Bareskrim menghentikan alat berat yang sedang beroperasi dan memeriksa karyawan perusahaan tersebut. Upaya Tim Mabes Polri tersebut diduga membuat Polda Sulut kecolongan. Sebab, disinyalir tak ada koordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulut.
Sayangnya, Direktur Reskrimsus Kombes Pol Nasriadi saat berupaya dikonfirmasi via Whatsapp di nomor 081367467*** terkait koordinasi operasi Mabes Polri, tak menanggapi pesan wartawan meski dalam keadaan online.

Sebagaimana data yang diperoleh media ini, Tim dari Mabes Polri ini langsung menghentikan operasional alat berat eskavator yang ada dilokasi PT BLJ dan memeriksa karyawan.
“Nampaknya tidak ada personil dari Polda Sulut diantara tim yang hadir di lokasi yang dikelola lelaki HK di IUP PT BLJ,” ungkap sumber resmi kepada wartawan.
Dari informasi yang berhasil dirangkum, PT BLJ bergerak dipertambangan emas dengan mengantongi IUP dengan SK Bupati nomor : 100 TAHUN 2013 yang berlaku mulai 1 Agustus 2013 hingga 30 Juni 2023 dengan luas lahan 41,38 hektar Desa Ratatotok Selatan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara.
Soal pertambangan, Kepolisian diminta transparan sebab di Sulawesi Utara tak dipungkiri mempunyai banyak lokasi pertambangan yang dikelola secara ilegal. Bahkan, sejumlah oknum berlindung dibawa nama perusahaan untuk meraup keuntungan yang nyatanya milik negara.(win)
Tinggalkan Balasan